ara Budidaya Ikan Lele – Buka Mata. Bagi pemula yg ingin mengetahui “Cara Budidaya Ikan Lele” perlu mempertimbangkan langkah-langkah berikut:
A. Mengenali Ikan Lele
- Untuk Budidaya Ikan Lele, sebaiknya kenalilah jenis-jenisnya, habitatnya, makanan & tata cara perawatannya.
B. Perisapan Kolam Ikan lele
- Di dlm budidaya ikan lele memerlukan kolam yg ideal. Kolam ikan lele yg tdk memenuhi persyaratan akan berakibat buruk utk kelanjutan budidaya ikan lele, kolam haruslah disesuaikan dgn kebutuhan, apakah utk segmen pembenihan atau segmen pembesaran, demikian juga dgn jenis kolamnya, kolam tanah, kolam semen atau kolam terpal, ukuran kolam juga harus diperhatikan agar dpt disesuaikan dgn kisaran tebar ideal yg biasanya berkisar 100 s/d 120 ekor/m2.
C. Persiapan Air Kolam
- Hal yg perlu diperhatikan dlm budidaya ikan lele adalah persiapan air kolam. Persiapan ini juga wajib & berperan sangat penting, karena banyak penyakit & tingginya angka kematian ikan lele yg penyebabnya karena kondisi air yg tdk memenuhi syarat, misalnya PH airnya, banyak pengusaha ternak ikan lele hanya sebatas mengetahui saja bahwa PH yg baik utk ikan lele adalah antara 7 s/d 8, tapi tdk menerapkannya. Hal ini sangat merugikan, khususnya dlm usaha budidaya ikan lele, jangan menebar benih ikan lele dgn kondisi PH yg belum memenuhi syarat, sebaiknya gunakan alat pengukur PH agar tepat. Karena PH-nya cocok maka Sekali ikan lele akan merasa nyaman & sesuai dgn kebutuhan hidupnya dgn melaksanakan persiapan air kolam secara benar shg ikan lele dapat tumbuh & berkembang sesuai dgn target produksi.
D. Tata Cara Pemberian Pakan Ikan Lele
- Tata cara pemberian pakan ikan lele di budidaya ikan lele jangan dianggap remeh, karena pemberian pakan ikan lele yg salah bisa mengakibatkan pemborosan & bisa juga membuat ikan lele menjadi mati. Kalau ada waktu, silakan mampir utk mengetahui tata cara pemberian pakan di artikel 'cara pemberian pakan ikan lele'.
E. Proses Pengambilan & Penebaran Indukan atau Bibit Ikan Lele
- Proses pengambilan & penebaran indukan atau bibit ikan lele di budidaya ikan lele harus dilakukan dgn benar, misalnya proses pembelian induk utk segmen pembenihan, selain kualitas indukan ikan lele yg harus baik, tempat pembelian juga harus terjamin & dapat dipercaya, setelah itu proses pengiriman indukan juga harus dgn cara-cara yg benar, agar indukan ikan lele tdk stres & selamat sampai ke kolam, pada saat indukan ikan lele dilepaskan dikolam indukan juga harus dgn tata cara yg benar. Pada tahap pembenihan juga ada proses penyortiran, bibit lele yg sudah disortir sesuai dgn ukurannya akan dijual atau dimasukkan kedlm kolam pembesaran benih selanjutnya. Para pembudidaya ikan lele biasanya melakukan proses puasa pada benih lele sebelum melakukan penyortiran, hal ini juga dilakukan oleh pembudidaya ikan lele pada segmen pembesaran, para pembudidaya ikan lele di segmen pembesaran biasanya tdk langsung memberi makan pada bibit lele yg baru ditebar selama setengah hari, bibit lele yg ditebar & langsung diberi pakan lebih rentan terserang penyakit & mengalami kematian.
Indukan Ikan Lele Yang Berkualitas – Buka Mata. Memilih indukan lele yang berkualitas bagus/ baik merupakan perihal perlu diperhatikan sblm melakukan pemijahan, karena akan menentukan kualitas bibit yg akan dihasilkan. Untuk yg masih pemula tentu saja memerlukan suatu proses, tetapi sebagai langkah awalnya, para pembudidaya lele harus bisa membedakan indukan lele betina atau jantan.
Indukan lele jantan ciri-cirinya adalah kepala lebih kecil dr pada indukan lele betina, tulang kepala gepeng & lebih pendek, warna kulit bagian dada terlihat lebih tua, gerakan lebih lincah, kulit indukan lele jantan lebih halus, kelamin agak menonjol, berwarna kemerahan & berada di belakang lubang anus, jika distriping akan mengeluarkan cairan berwarna putih & kental, bagian perut lebih kenyal & langsing.
Ciri-ciri indukan lele betina berkebalikan dgn indukan lele jantan, kepala lebih besar, tulang kepala cembung, gerakan lebih lambat, warna kulit bagian dada terlihat lebih terang, kulit indukan lele betina lebih kasar, kelamin berbentuk oval, lubangnya agak lebar, berwarna kemerahan & berada di belakang lubang anus, perut lunak & lebih gembung, jika distriping akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan.
Indukan lele yg berkualitas baik biasanya diambil dr bibit lele yg dipelihara dr kecil di dlm kolam, berat antara 200-300 gram, panjang 20-25 cm disesuaikan dgn kesuburan badan, bentuk simetris, tidak cacat, lincah, jangan memilih indukan lele yg terluka, indukan betina berumur 1 tahun dan sebaiknya indukan jantan berumur di atas 7 bulan. Jika Indukan lele terlihat berpasang-pasangan & saling kejar-kejaran, ini berarti indukan telah siap untuk dipijahkan. Pindahkan kedua indukan tersebut ke dlm kolam yg terpisah utk proses pemijahan. Pemijahan bisa satu bulan sekali, jika indukan lele dirawat dgn baik & dicukupi kadar protein dlm makanannya maka induk lele dapat dipijah lebih dari 15 kali selama masa hidup indukan lele tsb.
Syarat Lokasi Kolam Lele - Buka Mata. Beberapa syarat untuk pemilihan lokasi kolam lele antara lain :
1. Memperhatikan jenis tanah.
- Tanah yg baik utk kolam lele adalah tanah yg berjenis lempung atau tanah liat, mengandung lumpur, tidak berporos & memiliki kesuburan yg baik. Contohnya adalah area persawahan, tetapi dapat juga di pekarangan rumah, di kebun atau di tempat lain yg tanahnya dpt memenuhi syarat lokasi ternak lele. Daerah yg baik utk perkembangan & pemeliharaan lele adalah dataran rendah hingga daerah yg memiliki ketinggian 700 m dpl. Lokasi kolam sebaiknya berdekatan dgn sumber air, Perhatikan juga elevasi tanah antara permukaan kolam & sumber air adalah 5-10 %, carilah lokasi yg jauh dari jalan raya, tempat yg teduh sangat baik utk ikan lele, tetapi kolam lele jangan dibuat di bawah pohon yg daunnya mudah berguguran serta hindari lokasi ternak lele yg rawan banjir. Di daerah yg memiliki suhu 200 C ikan lele dapat hidup, tetapi suhu optimal utk lele antara 250-280C. Utk pertumbuhan larva lele, suhu yg diperlukan adalah 260-300C & suhu yg baik utk proses pemijahan adalah 240-280C.
2. Airnya yang agak tenang & memiliki kedalaman yg cukup.
- Ini merupakan salah satu syarat lokasi kolam lele yg harus diperhatikan, PH air yg baik utk lele adalah 6,5 s/d 9, kesadahan maksimal 100 ppm & optimal pada kisaran 50 ppm, tingkat kekeruhan (turbidity) 30-60 cm, kekeruhan yg dimaksud bukanlah kekeruhan lumpur. Kebutuhan oksigen optimal ikan lele dari 0,3 ppm utk lele. Permukaan air kolam harus selalu dijaga, jangan sampai ditutupi oleh material-material yg merugikan seperti sampah dll.
Kolam Ikan Lele Ideal – Buka Mata. Untuk membuat kolam lele perlu menyesuaikan dgn lokasi, kebutuhan atau target produksi. Informasi kolam ikan lele berikut merupakan gambaran umum tata cara pembuatan kolam ikan lele yg telah banyak digunakan.
Kolam lele utk pemeliharaan disarankan jangan terlalu luas, supaya lebih mudah dlm mengontrol & mengawasi perkembangan serta keamanan kolam. Sebaiknya dinding & dasar kolam yg permanen. Kolam ikan lele terbagi menjadi beberapa kategori, ada kolam yg khusus indukan, kolam pemijahan & kolam utk pembesaran. Biasanya kolam lele khusus indukan dipakai utk merawat indukan lele sebelum & sesudah pemijahan. Pemijahan tradisional biasanya menggunakan kolam berupa tanah, namun ada yg menggunakan tembok pd bagian dindingnya tapi bagian dasar tetap tanah. Luas kolam lele utk indukan juga dpt disesuaikan, namun agar indukan lele dpt hidup dgn baik biasanya luas kolam indukan tidak kurang dari 50 M2. Kolam indukan dpt dibagi menjadi dua bagian, tujuh 70% bagian dangkal & 30% bagian dlm (kubangan), yg tempatnya ada di tengah kolam & memiliki kedalaman sekitar 50-60 Cm, kubangan berguna sebagai tempat indukan bersembunyi pd saat air disurutkan.
Setiap sisi kolam dibuatkan sarang utk bertelur yg terbuat dari tembok dgn ukuran 30 x 30 x 25 Cm dgn jarak antar sarang kurang lebih 1M, setiap sarang diberikan lubang masuk utk induk lele, lubang tersebut biasanya menggunakan pipa PVC 4 inch. Pada dasar sarang dibuat saluran dari pipa PVC 1 inch yg berfungsi utk keluarnya bibit lele menuju kolam pendederan. Kolam lele utk pemijahan biasanya dilengkapi dgn kolam rotifera (pakan alami ikan yg berupa cacing bersel tunggal). Kolam rotifera berukuran kurang lebih 10 M2, terletak dibagian atas kolam yg berguna utk menumbuhkan rotifera, kolam ini dihubungkan dgn kolam induk melalui saluran pipa. Agar rotifera dpt tumbuh dgn baik, kolam rotifera sebaiknya diberikan pupuk organik.
Pemijahan dpt dilakukan dgn cara berpasangan, kolam lele utk pemijahan berpasangan biasanya menggunakan kolam semen berukuran 1 x 1 x 0,6 M atau 1 x 2 x 0,6 M. Kolam dilengkapi dgn sarang yg terbuat dari kayu berukuran 25 x 40 x 30 Cm, kotak sarang ini tidak diberi dasar, namun pd bagian atas diberikan lubang & tutup agar kita dpt melihat jika ada telur di dlm sarang, kotak sarang diberikan ijuk & kerikil agar ikan yg memijah dpt meletakan telur. Disarankan pd bagian depan kotak sarang diletakan tanaman eceng gondok utk memberikan efek gelap terhadap sarang.
Metode lainnya adalah pemijahan masal, utk kolam lele pemijahan masal biasanya menggunakan kolam semen antara 20 M2 (2 x 10 M) s/d 50 M2 ( 5 x 10 M), pd sisi luar bagian kolam dibuat bak sarang (menempel pd kolam induk) berukuran 30 x 30 x 30 Cm, masing-masing sarang diberi lubang menggunakan pipa pvc 4” & pipa PVC 1” utk saluran benih, pd bagian dasar bak sarang diletakan ijuk & kerikil utk tempat telur ikan lele yg memijah.
Kemudian menyiapkan kolam pendederan, kolam lele utk pendederan di minggu pertama & kedua biasanya berukuran 200 x 50 x 50 Cm, utk mengantisipasi tubuh benih lele tidak terluka saat bergesekan dgn dinding kolam, sebaiknya dinding kolam dihaluskan & dibuat lurus. Dasar kolam dibuat miring, dasar kolam di daerah tempat masuk air lebih tinggi + 3cm dari daerah pembuangan air, di dasar kolam diletakan pipa PVC 3-5 inch dgn panjang 10m. Pd tempat pengeluaran air dipasang saringan sejajar dgn permukaan kolam bagian dalam, saringan tersebut dijepit dgn 2 buah bingkai kayu, diantara bingkai tersebut dipasang kawat nyamuk yg terbuat dari plastik berukuran 0,5 - 0,7 mm. Kolam pendederan harus dilengkapi dgn pipa utk memasukan air & pipa utk mengeringkan kolam, pipa pengeringan terhubung dgn pipa plastik pengatur ketinggian air kolam. Saat memasuki minggu ketiga benih dpt dipindahkan ke kolam pendederan selanjutnya yg berukuran 200 x 100 x 50 Cm, usahakan pd prosesi pemindahan benih tidak menggunakan jaring, aturlah ketinggian pipa plastik yg sudah terpasang, adapun konstruksi lain kolam lele pd minggu ketiga sama dgn kolam pd minggu pertama & kedua. Sebaiknya melakukan penyortiran sebelum memasukan bibit lele pd kolam berikutnya, tempatkan benih lele yg berukuran sama serta sesuaikan dgn kepadatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
THANKS FOR COMMENT